Our website use cookies to improve and personalize your experience and to display advertisements(if any). Our website may also include cookies from third parties like Google Adsense, Google Analytics, Youtube. By using the website, you consent to the use of cookies. We have updated our Privacy Policy. Please click on the button to check our Privacy Policy.

In Memoriam: Push

Push kucing Al Idrus

Pertengahan tahun 2013, saya merasa iba dengan kucing yang terlihat kelaparan di depan rumah. Saat itu ada luka di hidungnya dan di atas kepalanya, kemungkinan karena ribut dengan kucing lain. Hampir tiap hari ia dengan wajah yang melas, meminta makan. Karena kasihan, akhirnya saya dan adik memutuskan untuk merawatnya. Dia diberi nama Push.

Pada awalnya, agak sulit merawat Push. Dia suka poop dibawah kompor atau tangga. Walau akhirnya bisa diajari untuk poop diluar. Dia juga suka tidur di atas meja makan. Push sangat setia, setiap saya pulang. Sebelum motor masuk ke rumah pasti dari belakang ada yang mengeong minta ikut masuk. Pernah selama seminggu, saya harus memanjat pohon tetangga karena Push di atas genteng dan tidak bisa turun.

Akhir tahun 2013, Push memberi kami 2 anak kucing yang lucu. Namun sayangnya, hanya satu yang bertahan. Dan dialah Jabrik, karena selama berumur sebulan bulunya berdiri seperti anak punk. Push dan Jabrik cukup dekat walau sudah diisapi. Pernah Jabrik hilang selama sehari, Push langsung tidak nafsu makan.

Namun belum genap setahun Push bersama kami, dia sakit. Dimulai dari perutnya membuncit, kami kira dia hamil lagi. Tapi setelah 2 bulan tidak melahirkan. Lalu dia mulai batuk, kami kira itu normal tapi setelah 2 hari dia mulai tak makan, hidungnya keluar ingus, diare, dan puncaknya muntah dengan cacing kecil di dalamnya. Saya mulai takut Push terkena distemper. Besoknya dari pagi saya rawat Push, namun itu terlambat. Ketika siangnya saya tidur, adik dan ibu saya berteriak karena Push muntah lagi. Tapi setelah saya cek Push telah kaku. Keadaannya menyedihkan, dia mati diantara muntahannya. Saya menyesal karena tidak membawa Push ke klinik.

Baca:  Waspada Virus Penyebab Kucing Lemas dan Tidak Mau Makan

Maaf Push karena aku tidak bisa menjadi tuan yang baik. Walau singkat terima kasih untuk kesetiaan dan tingkah polamu. I love you, my priceless cat:'(

Kiriman:
Al Idrus (20 Juni 2014)

Artikel ini sudah dibaca: 8308 kali.

By Marissa

Sharing Time!

Related Posts

  • In Memoriam : Minoe Spicy Farlene

  • In Memoriam : Kesya

  • In Memoriam : Elmo & Vero

  • In Memoriam: Vico, andai waktu bisa diulang kembali

Discover more from KittyKrafty.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading