Our website use cookies to improve and personalize your experience and to display advertisements(if any). Our website may also include cookies from third parties like Google Adsense, Google Analytics, Youtube. By using the website, you consent to the use of cookies. We have updated our Privacy Policy. Please click on the button to check our Privacy Policy.

Kucing Bernama Bola

Oh! Oh!

Saya tidak suka mengakui ini… Tetapi ini terjadi, dan saya tidak bisa (dan tidak mau) protes 🙂

Minggu siang, setelah semalaman menginap di rumah eyang, anak saya diantar pulang.

Saya sedang mengerjakan pekerjaan di depan komputer, ketika mendengar mobil bapak saya berhenti di depan rumah. Kemudian terdengar suara meongan kucing kecil.

Karena tanggung, saya tidak beranjak, sekalipun sebenarnya suara meongan itu agak sedikit lebih keras dari biasanya. Ah paling-paling kucing-kucing kecil itu sedang bermain agak kasar, begitu pikiran saya.

Satu teriakan keras khas anak kucing membuat saya akhirnya meninggalkan kursi saya, takut kalau-kalau (walaupun sebenarnya  tidak mungkin juga, karena mereka semua ada di dalam) anak kucing saya, entah bagaimana caranya, terlindas ban mobil. Ya, saya memang lekas sekali parno untuk urusan perkucingan ini…

Bola sewaktu kecil | Ika Ardina

Begitu saya mencapai pintu, wajah anak saya muncul, dan ya ampuuuunn…. baju kaosnya yang berwarna putih bernoda tanah, dan dia sedang berusaha keras menjaga supaya “bola” kecil berwarna belang hitam putih di pelukannya tidak kabur.

Anak kucing! Kotor dan bau, walaupun sepintas juga saya sudah bisa melihat kelucuan yang ada di matanya…

“Kasian ma!!! Tadi lagi ditendang2 sama satpam di depan sana!!!”, ketika saya hendak membuka mulut menanyakan kenapa dia membawa tambahan kerjaan untuk saya. Ibu saya hanya bisa menjelaskan hal yang sama, tapi dengan sorot mata maklum.

Baca:  Shinee Ramen | Cats Gallery

Maklum? ha!

Yah! mau tak mau, ingatan saya langsung melayang ke masa puluhan tahun yang lalu, melihat saya dengan seragam SD, setinggi anak saya, membungkus anak kucing buntung yang saya temukan di pasar dekat sekolah saya dengan baju hangat saya. Atau di lain waktu menggendong anak kucing lain yang saya temukan di bawah becak yang sedang parkir, membawa mereka pulang ke rumah…

Bola tumbuh besar | Ika Ardina

Bagaimana saya bisa mengomeli anak saya? kalau apa yang dia lakukan persis sama dengan apa yang pernah saya lakukan?

Bagaimana saya bisa tidak menghiraukan anak kucing yang sementara ini kami panggil Bola, ketika saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.

Jadilah, akhir pekan ini saya akhiri dengan memandikan anak kucing, yang ternyata tidak bisa diam sehingga kami memutuskan memberinya nama Bola.

Artikel ini sudah dibaca: 9028 kali.

By Ika Ardina

Pengamat pendidikan dan perkembangan anak sendiri, ailurophile, pencinta damai, menulis yg terlintas di pikiran dan yang harus ditulis. Suka nyanyi juga.

3 Comments

Sharing Time!

Related Posts

  • Euthanasia

  • Kati Peri

  • Cat Rescue : Tukang Nasi Goreng

  • Cat Rescue : Kuci dari Tanah Kusir

Discover more from KittyKrafty.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading