Our website use cookies to improve and personalize your experience and to display advertisements(if any). Our website may also include cookies from third parties like Google Adsense, Google Analytics, Youtube. By using the website, you consent to the use of cookies. We have updated our Privacy Policy. Please click on the button to check our Privacy Policy.

8 Penyebab Kucing Diare dan Cara Mengobatinya

Selain anjing, kucing adalah hewan peliharaan favorit banyak orang sebab tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Namun, seperti halnya manusia hewan berbulu ini juga dapat mengalami gejala penyakit seperti diare. Diare atau mencret dapat terjadi akibat dari makanan yang diberikan atau paparan virus dan bakteri. Namun, tak menutup kemungkinan faktor lain juga dapat menyebabkan kucing terserang diare. Untuk itu, ketika kamu mendapati kucing kesayangan terserang diare, pahami dulu penyebab kucing diare serta cara mengobatinya agar dia bisa kembali sehat dan aktif.

Penyebab Kucing Diare

Sebagai pemilik kucing yang baik, kamu perlu mengingat bahwa diare pada kucing bukanlah sebuah penyakit melainkan gejala dari penyakit. Karena itulah diperlukan analisa yang tepat penyebab kucing diare agar hewan peliharaan tersebut kembali sehat dan aktif. Berikut beberapa kemungkinan penyebab kucing mengalami diare yang sering terjadi:

  • Makanan Sisa Atau Busuk
    Kucing peliharaan memang termasuk hewan yang cukup aktif dan seringkali berkeliaran ke luar rumah. Bahkan tanpa kamu ketahui hewan berbulu ini biasanya mengonsumsi makanan sisa atau busuk yang sudah dibuang ke tempat sampah. Makanan sisa dan busuk tersebut tentunya dapat berpengaruh terhadap kesehatan kucing dan menjadi salah satu penyebab kucing diare dan muntah.
  • Alergi Makanan
    Hewan peliharaan imut ini ternyata memiliki pencernaan yang tergolong sensitif sehingga makanannya perlu diperhatikan dengan baik. Jika kucing mengalami alergi terhadap makanan yang dikonsumsi, maka hal tersebut dapat menyebabkan kucing mengalami diare. Selain itu alergi pada kucing juga dapat dipicu oleh pemberian menu makanan yang sama dalam waktu lama.
  • Parasit
    Diare yang terjadi pada kucing juga bisa jadi merupakan gejala parasit usus. Parasit ini dapat masuk ke tubuh dan saluran usus melalui kotoran yang terinfeksi atau air serta sumber makanan yang terkontaminasi. Meski diare akibat parasit usus berlangsung singkat, kerusakannya bisa parah jika tidak diobati dengan tepat. Gejala infeksi parasit internal ditandai dengan kucing muntah dan diare serta anemia. Biasanya yang paling rentan terhadap parasit adalah anak kucing.
  • Infeksi Bakteri Atau Virus
    Bakteri atau Virus yang menginfeksi saluran pencernaan kucing berpotensi besar menyebabkan kucing diare dan muntah yang parah. Hal itu juga dapat membuat kucing kehilangan berat badan serta dehidrasi ekstrem. Diare yang terus menerus pada kucing juga disebabkan oleh bakteri di usus kecil yang jumlahnya berlebihan.
  • Gangguan Organ Dalam
    Kucing yang terserang diare ternyata juga bisa sebagai pertanda jika sedang terjadi gangguan organ dalam yang bekerja pada proses metabolisme tubuh. Jika organ metabolisme tidak dapat memproduksi enzim dengan optimal maka dapat menyebabkan reaksi berupa diare pada kucing. Gangguan organ dalam yang menyebabkan kucing mengalami diare adalah gangguan pankreas, hati dan ginjal.
  • Susu
    Terkadang kita bermaksud baik ingin memberi tambahan nutrisi dan gizi berupa susu pada kucing peliharaan di rumah. Namun, perlu diketahui jika sebagian besar susu ternyata mengandung laktosa, sedangkan kucing tidak memiliki enzim yang dibutuhkan untuk memecah laktosa. Karena itulah, beri kucing susu dengan kandungan laktosa yang rendah untuk mengurangi resiko kucing muntah dan diare setelah minum susu..
  • Minum Air Tidak Higienis
    Selain makanan, minuman kucing juga perlu menjadi perhatian sebab meminum air yang kotor dan tidak higienis dapat menjadi penyebab kucing mengalami diare. Biasanya kucing yang suka keluar rumah akan rentan meminum air apapun yang ditemui di luar seperti air selokan, air WC, genangan air serta air bekas cucian. Oleh karena itu, sebaiknya batasi area bermain kucing agar lebih mudah mengawasinya.
  • Kucing Mengalami Stress
    Ternyata stress tidak hanya dialami oleh manusia saja, namun kucing juga bisa mengalaminya. Kucing yang mengalami stress dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga menjadi mudah terserang penyakit dan salah satu gejalanya adalah diare.
Baca:  Untuk Apa Kucing Makan Rumput

Cara Mengatasi Kucing Diare

Jika kucing sedang terserang diare, tentunya kita pasti akan khawatir dan ingin segera memberikan obat padanya. Nah, berikut ini adalah cara mengobati kucing diare yang dapat kita coba saat ia sedang mengalami mencret.

  • Memberi Oralit Khusus Hewan
    Cara mengobati kucing diare yang pertama adalah dengan memberikan oralit. Oralit adalah obat kucing diare yang cukup efektif, sebab oralit memiliki fungsi untuk mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan. Biasanya oralit terbuat dari larutan gula dan garam. Namun agar lebih aman sebaiknya membeli oralit untuk hewan yang tersedia di pet shop.
  • Mengganti Makan Kucing
    Seperti yang kita ketahui salah satu penyebab kucing diare adalah alergi makanan. Sehingga, lebih baik menu makan kucing yang biasa kamu berikan diganti. Namun, jika ternyata kucing tidak suka makanan baru kamu dapat memberinya secara bertahap agar ia beradaptasi terlebih dahulu dengan makanan barunya.
  • Memberi Makan Tempe
    Setelah memberi pertolongan pada kucing yang terkena diare, kamu juga dapat memberi makanan berupa tempe. Tempe dipercaya dapat mengatasi kucing yang terkena diare. Caranya dengan merebus tempe terlebih dahulu untuk membuat bakteri yang menempel mati, kemudian berikan pada kucing yang terserang diare.
  • Multivitamin
    Cara mengobati kucing diare selanjutnya adalah dengan pemberian multivitamin khusus bagi kucing. Multivitamin ini berfungsi untuk melawan virus yang dapat menyebabkan diare serta menguatkan daya tahan tubuh kucing.
  • Puasakan Kucing
    Selain mengganti makanan atau pemberian multivitamin, kamu juga dapat memuasakan kucing. Puasa makan ini dapat dilakukan selama 12-24 jam. Namun, perlu diperhatikan jika air minum tetap diberikan pada kucing. Pemuasaan pada kucing bertujuan untuk meredakan gejala diare.  Perlu diingat bahwa proses ini tidak boleh dilakukan lebih dari 24 jam sebab dapat berakibat buruk.
Baca:  Tips Membersihkan Kandang Kucing

Kucing mengalami diare terkadang sangat beragam penyebabnya. Itulah sebabnya ketika kucing peliharaan terserang diare kenali dulu penyebabnya dan berikan pertolongan pertama. Selanjutnya ketika diare atau mencret terjadi terus menerus segera bawalah ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Karena ketika ia terlalu sering mengalami diare dapat mengakibatkan cairan dalam tubuh berkurang sehingga kucing menjadi lemas.

Artikel ini sudah dibaca: 823 kali.

By Ruli

Sharing Time!

Related Posts

  • Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontok

  • Toxoplasma Tak Selalu dari Kucing

  • Kenapa Kucing Jantan Memakan Bayi Kucing Baru Lahir?

  • Fungsi Kaki dan Kuku Kucing

Discover more from KittyKrafty.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading