Memahami Demensia pada Kucing: Ketika Sahabat Berbulu Kita Menua

Untuk kita sebagai Cat Lovers, kucing bukan sekadar hewan peliharaan — mereka adalah keluarga. Mereka menemani saat kita sedih, menghangatkan pangkuan saat kita lelah, dan sering kali menghibur kita dengan tingkah lucunya yang menggemaskan. Namun, seperti halnya manusia, kucing juga menua. Dan seiring bertambahnya usia, mereka bisa mengalami penurunan kognitif, termasuk demensia. Memahami proses ini penting agar kita bisa memberikan perawatan terbaik untuk sahabat berbulu kita di masa tuanya.

Kapan Kucing Disebut Tua?

Kucing biasanya dianggap memasuki usia senior saat mereka berusia sekitar 11 tahun. Namun, tanda-tanda penuaan bisa mulai tampak lebih jelas ketika mereka menginjak 15 tahun ke atas. Jika dikonversi ke usia manusia, kucing berusia 15 tahun setara dengan manusia berumur sekitar 76 tahun. Jadi, ketika kucingmu mulai tidur lebih lama atau tampak kurang aktif, itu bisa jadi bagian alami dari proses penuaan mereka.

Kemampuan yang Berkurang Seiring Bertambahnya Usia

Seiring bertambahnya usia, ada beberapa kemampuan fisik dan mental yang mulai menurun pada kucing:

  • Pendengaran dan Penglihatan Melemah
    Kucing tua sering kali mulai kehilangan pendengaran, bahkan bisa tuli sama sekali. Penglihatan mereka juga bisa memburuk, terutama jika mereka mengembangkan kondisi seperti katarak. Ini bisa membuat mereka lebih mudah terkejut atau bingung di lingkungan yang biasanya mereka kenal.

  • Mobilitas Berkurang
    Sendi kucing juga bisa mengalami arthritis, membuat mereka sulit melompat ke tempat favoritnya seperti dulu. Kamu mungkin melihat mereka lebih sering berada di lantai daripada di atas meja atau rak yang biasanya mereka sukai.

  • Indera Penciuman dan Rasa Menurun
    Seiring menurunnya indra penciuman, selera makan mereka bisa berkurang. Kadang-kadang, mereka tampak kehilangan minat pada makanan favoritnya, yang bisa membuat kita cemas mereka tidak cukup makan.

Baca:  Gejala-gejala Sakit Perut Pada Kucing Karena Salah Makan

Namun, ada satu aspek yang mungkin paling mengejutkan dan menyedihkan: penurunan fungsi otak, yang bisa mengarah pada demensia kucing.

Tanda-Tanda Demensia pada Kucing

Demensia pada kucing sering disebut sebagai Cognitive Dysfunction Syndrome (CDS), dan gejalanya bisa sangat halus di awal, lalu makin jelas seiring waktu. Beberapa tanda yang perlu kita waspadai meliputi:

  • Kebingungan dan Disorientasi
    Kucing yang dulunya selalu tahu jalan pulang ke tempat tidurnya bisa tiba-tiba tersesat di dalam rumah sendiri. Mereka mungkin berdiri di sudut ruangan atau menatap tembok seakan-akan lupa ke mana harus pergi.

  • Perubahan Pola Tidur
    Jika kucingmu yang biasanya tidur nyenyak di malam hari tiba-tiba mulai mondar-mandir, mengeong keras tanpa alasan yang jelas, ini bisa jadi tanda gangguan kognitif. Pola tidur yang kacau sering kali berkaitan dengan kebingungan waktu, mirip dengan gejala Alzheimer pada manusia.

  • Buang Air Sembarangan
    Kucing yang sudah terlatih menggunakan kotak pasir bisa mulai lupa di mana lokasinya atau malah tidak mengenali fungsinya. Ini bisa sangat membingungkan bagi mereka, dan frustrasi bagi kita sebagai pemiliknya.

  • Perubahan Interaksi Sosial
    Kucing yang biasanya manja bisa tiba-tiba menjadi menyendiri, atau sebaliknya, kucing yang independen bisa menjadi sangat clingy. Mereka mungkin mengeong lebih sering, seakan-akan mencari sesuatu, meskipun tidak jelas apa yang mereka butuhkan.

  • Perilaku Berulang atau Aneh
    Kucing dengan demensia bisa mulai melakukan hal-hal yang tampak aneh, seperti terus-menerus menjilati area yang sama, berjalan memutar, atau mengeong ke arah bayangan. Ini sering kali merupakan upaya mereka untuk menenangkan diri di tengah kebingungan yang mereka alami.

Baca:  Melatih Kucing Mencakar Pada Tempatnya

Merawat Kucing dengan Demensia

Walaupun demensia pada kucing tidak bisa disembuhkan, ada banyak cara kita bisa membantu mereka merasa lebih nyaman. Mengatur rutinitas yang konsisten, menyediakan tempat tidur yang hangat dan mudah dijangkau, serta menghindari perubahan besar di lingkungan rumah bisa membantu mereka merasa lebih aman. Suplemen otak, makanan khusus, atau bahkan obat-obatan tertentu yang diresepkan dokter hewan bisa memperlambat penurunan kognitif mereka.

Yang paling penting, tetaplah memberi mereka cinta dan kesabaran. Kucing mungkin lupa siapa kita, tapi mereka tetap bisa merasakan kehangatan kasih sayang yang kita berikan. Dalam kebingungan mereka, pelukan hangat dan suara lembut dari kita bisa menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendirian — bahwa kita akan selalu ada untuk mereka, sampai akhir perjalanan hidup mereka.

Karena cinta kepada kucing adalah cinta yang tak lekang oleh waktu, bahkan ketika ingatan mulai memudar.

Artikel ini sudah dibaca: 30 kali.

Sharing Time!

Artikel Lainnya

Discover more from KittyKrafty.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading