Kucing Itu Pemburu atau Mangsa?
Meski pendapat umum menempatkan kucing sebagai pemburu yang ulung, sebenarnya kucing memiliki peran yang unik sebagai pemburu sekaligus mangsa, tergantung keterlibatan spesies lain. Sisi pemburu dapat ditemukan di segala jenis kucing, dari singa yang gagah berani sampai kucing imut yang berkeliaran di rumah kamu, semuanya telah memiliki pemrograman genetis untuk berburu.
Tentunya mangsa bagi kucing pun harus sesuai dengan ukuran tubuh kucing itu sendiri, maka umumnya mereka memfokuskan usaha perburuan mereka kepada mamalia kecil dan burung. Menariknya, ahli-ahli biologi menganggap kucing sebagai ahli menangkap mamalia kecil namun bersifat oportunistis dalam penangkapan burung karena umumnya kucing tidak lihai dalam menangkap burung kecuali dalam situasi dimana si burung sedang sakit, masih kecil, atau bersarang di tanah.
Insting Pemangsa Kucing Bersifat Bawaan
Insting atau sifat pemangsa di kucing sebagian besar bersifat bawaan, dan kucing-kucing belia pada umumnya memiliki tendensi untuk mengejar benda-benda yang bergerak dan menerkam teman-temannya. Layaknya manusia, kucing-kucing belajar melalui metode mencoba-coba (trial and error) dan sesi bermain mereka membantu mengasah kecepatan dan kemampuan melompat mereka.
Induk kucing juga berperan mengajari anak-anak mereka dengan mencontohkan beberapa perilaku seperti membawa tikus atau burung mati ke rumah mereka dan memakannya di depan anak-anaknya, mendemonstrasikan perilaku yang diperlukan. Perlahan-lahan induk kucing akan membawa mangsa mati untuk dimakan oleh anak-anaknya, sampai akhirnya membawa mangsa yang hampir mati untuk dibunuh oleh anak-anaknya, mengasah kemampuan berburu dan membunuh mereka.
Untuk kucing rumahan, mangsa-mangsa ini digantikan dengan mainan yang bisa dibeli di toko Hewan Peliharaan. Namun pelajaran yang diserap tetap sama, dan kucing-kucing yang tidak pernah melihat burung atau tikus hingga dewasa dengan cepat mengetahui cara-cara untuk menangkap dan membunuh mangsanya.
Ketika Kucing Menjadi Mangsa
Ketika keadaan berubah dan kucing menjadi mangsa, mereka akan menggunakan kemampuan bertahan hidup mereka dan pola pikir fight-or-flight yang tertanam. Kucing-kucing liar tidak hanya mendapat ancaman dari anjing-anjing yang berkeliaran, bahkan di alam bebas burung elang dan rajawali juga menjadi rintangan kucing-kucing ini dalam bertahan hidup.
Respon awal mereka umumnya adalah untuk kabur apabila mungkin, bisa dalam bentuk bersembunyi atau menaiki pohon. Namun ketika terpojok, seekor kucing dapat berkelahi dengan ganas, menggunakan peralatan yang sama dengan saat mereka menjadi pemburu.
Artikel ini sudah dibaca: 3391 kali.