Our website use cookies to improve and personalize your experience and to display advertisements(if any). Our website may also include cookies from third parties like Google Adsense, Google Analytics, Youtube. By using the website, you consent to the use of cookies. We have updated our Privacy Policy. Please click on the button to check our Privacy Policy.

Kenapa Saya Memilih Untuk Pelihara Kucing?

Memelihara kucing terkadang bukan pilihan. Buat saya yang sehari-harinya melihat kucing liar berkeliaran di sekitar rumah, memilih satu atau dua atau tiga di antara mereka untuk dipelihara adalah pilihan yang tidak etis. Karena memilih satu atau dua kucing untuk khusus dipelihara di rumah akan menimbulkan kecemburuan sosial di antara kucing liar lainnya. Jadi saya tidak memelihara secara khusus satu atau dua ekor kucing saja, karena saya tidak bisa memilih. Yang saya lakukan adalah memberi mereka semua makan dan memastikan bila ada satu atau dua bahkan lebih diantara mereka hamil dan butuh tempat yang aman untuk melahirkan, maka saya akan ada di sana untuk membantu mereka.

Tapi mungkin kamu seperti teman saya yang tadinya tidak memelihara binatang apapun, karena memang dia tinggal di pemukiman yang cukup padat dan punya pekerjaan yang sangat menyita waktu. Suatu hari, seekor kucing betina berbulu putih dan kelabu basah kuyup kehujanan dan mencoba berteduh di balkon teras atas kamarnya yang tidak terlalu lebar. Dia mencoba untuk tidak peduli dan berpikir, ah nanti juga setelah hujan reda, kucing liar itu akan pergi. Namun ternyata setelah hujan reda, kucing itu tetap di sana. Esok hari dan esok harinya saat teman saya pulang kerja, dia masih melihat kucing itu duduk di tempat yang sama. Kucing itu ternyata selalu kembali duduk di balkon teras kamarnya. Teman saya masih tidak memedulikannya, sampai suatu hari teman saya memperhatikan perut kucing itu agak menggelendung. Astaga, ternyata kucing ini hamil!!

Selanjutnya dia mengaku tak tahu entah digerakkan oleh apa, yang jelas dia mulai terpikir untuk membelikan makanan kucing untuk kucing liar yang sedang hamil ini. Dan bahkan ia pun menyediakan keranjang beralas kain bersih untuk tempat tidurnya.

Baca:  Mengatasi Kucing yang Suka Mencakar Di Sembarang Tempat

Ketika akhirnya kucing itu melahirkan tiga ekor bayi kucing, tetiba teman saya ini pun menjadi seorang pemelihara kucing yang serius. Saya sebut serius, sebab ia bersedia menyediakan waktu dan budget untuk merawat kucing-kucing ini. Mulai dari menyediakan tempat tidurnya, makanan dari produsen kucing terkemuka dan membawa mereka ke dokter hewan bila sakit.

Teman saya yang lain menjadi pemelihara kucing yang lebih serius lagi. Selain menyediakan tempat tinggal, makanan dan perawatan ke klinik hewan, teman saya pun bersedia untuk mengadopsi kucing-kucing terlantar yang ditemukannya di jalan dalam berbagai kondisi. Tak heran kucing di rumahnya itu ada hitungan belasan. Bahkan saat ia membangun rumah baru, ia dengan sengaja menyediakan tempat tidur dan tempat bersantai belasan kucingnya di satu bagian rumahnya yang disebutnya Cat Patio.

Ia menjadi pemelihara kucing yang lebih serius lagi ketika anak perempuannya pun menjadi pencinta kucing dan kerap membawa pulang anak kucing yang ditemukannya di jalan. Duo ibu – anak ini yang sama-sama mencintai kucing membuat rumah mereka dihuni oleh belasan kucing yang silih berganti. Dan setahu saya, suaminya pun turut mendukung kegiatan anak dan istrinya tersebut.

Saya kira memang kesepakatan dengan penghuni rumah lainnya itu sangat penting saat kita ingin memelihara kucing di rumah. Saya sadar kemampuan saya memelihara kucing sebatas memberi makan kucing liar di sekeliling rumah tak lepas dari pengalaman masa kecil saya yang “kurang direstui” dalam memelihara kucing. Sehingga saya cukup berpuas diri untuk bermain dengan kucing di teras rumah atau halaman rumah tanpa punya opsi membangun kedekatan lainnya dengan mereka, selain hanya dengan memberi mereka makan.

Baca:  Cara Membantu Kucing Kamu Adaptasi di Rumah Baru

Kembali ke pertanyaan awal, kenapa saya memilih untuk memelihara kucing? 

Kucing itu lucu dan menggemaskan. Apalagi kalau masih kecil. Memperhatikan mereka bermain saja sudah membuat hati ini menjadi riang. Saya sering duduk di teras rumah dan mengajak mereka bermain dengan gumpalan benang atau mainan-mainan adik saya yang bisa bergerak. Dan kalau sudah begitu, bisa berjam-jam saya di sana sampai ibu saya meneriaki saya mengingatkan untuk mandi karena hari sudah malam, hahaha.

Kucing juga pada dasarnya pembersih. Mereka sering membersihkan tubuhnya. Sepanjang kucingmu tidak berkeliaran di tempat yang kotor dan bau atau berguling-guling di tanah atau berkelahi dengan sesama kucing, maka kucingmu itu bisa membersihkan dirinya sendiri.

Saya tidak pernah memandikan kucing-kucing yang ada di sekitar saya. Karena mereka berada di luar rumah dan kontak fisik dengan kucing semisal memeluk atau memangku mereka sangat jarang dilakukan. Kucing-kucing yang saya mandikan biasanya adalah kucing kecil yang biasanya jatuh ke selokan atau terkena cipratan lumpur. Ketika saya melihat ada kucing yang sekotor itu, barulah saya akan turun tangan memandikannya. Uniknya, saya tak pernah melihat ada kucing dewasa yang kotor, walau pun mereka adalah kucing-kucing yang sehari-hari ada di luar rumah.

Untuk kamu yang membolehkan kucingmu ada di dalam rumah dan sering memeluk atau memangku kucingmu, maka sebaiknya kamu tetap menjadwalkan acara bersih-bersih komplit alias mandi untuk kucingmu. Kucing yang bersih dan sehat, maka penghuni rumah pun juga akan tetap sehat. 

Ohya saya lupa ceritakan, tempat saya tinggal itu masih cukup banyak ular berkeliaran. Mulai ular kobra sampai ular kecil yang saya tidak tahu jenisnya. Memang lingkungan di sana masih cukup banyak hutan dan semak-semak, ditambah lagi ada pohon-pohon kelapa sawit yang tumbuh juga. Membuat lingkungan yang cukup nyaman untuk ular berkembang biak.

Baca:  Ternyata Kucing Bisa Mengelabui Tuannya

Setiap rumah di kompleks saya tinggal memelihara kucing dengan tujuan menangkal ular masuk ke dalam rumah. Yah paling tidak ular-ular kecil yang nyasar akan segera dijadikan mainan oleh kucing-kucing di sekitar rumah kami.

Kucing-kucing kami memang dipelihara agar tetap memiliki naluri pemburunya. Jadi tidak ada tuh tikus bisa selamat berkeliaran di halaman rumah sementara kucing-kucing kami masih bercengkerama di situ. 

Nah jadi alasan sebagian penghuni rumah di lingkungan saya untuk memelihara kucing adalah sebagai pemburu hewan liar yang tak diinginkan masuk ke dalam rumah, diantaranya tikus dan ular kecil.

Itu alasan saya memelihara kucing. Lalu apa alasanmu memelihara kucing?

 

Artikel ini sudah dibaca: 398 kali.

By Marissa

Sharing Time!

Related Posts

  • Kati Peri

  • Cat Rescue : Tukang Nasi Goreng

  • Cat Rescue : Kuci dari Tanah Kusir

  • Akel, si Cerdas yang Berani & Nakal

Discover more from KittyKrafty.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading