Kati Peri

Berawal dari sebuah status di jaringan sosial media yang saya ikuti.

Seseorang mengatakan dia berencana akan membuang kucingnya karena sakit.

Padahal si kucing ini baru saja melahirkan.

Tanpa berpikir, saya langsung menjawab status itu, memintanya untuk memberikan kucingnya itu pada saya.

Beruntung, status orang itu, dan jawaban saya, dibaca oleh sebuah akun pencinta kucing Indonesia Peduli Kucing (IPK).

Sehingga ketika akhirnya saya terpaksa membawa si kucing ke klinik hewan, sebagian biayanya ditanggung oleh akun itu.

Diagnosa dokter adalah si kucing, waktu itu bernama Belang, menderita radang kelenjar susu atau mastitis. Parah sekali, sampai salah satu payudaranya bolong. Operasi adalah satu-satunya jalan menyelamatkannya.

Syukurlah, si Belang yang kemudian dinamakan Kat, dari Kati Peri, oleh anak saya, akhirnya dapat pulang bersama kami. Menjadi satu-satunya kucing betina di antara kucing-kucing yang sudah ada di rumah. Centil. Sok jual mahal. Manja… Apalagi?

(didedikasikan untuk Indonesia Peduli Kucing (IPK), terima kasih atas bantuan dan dukungannya)

Artikel ini sudah dibaca: 9225 kali.

By Ika Ardina

Pengamat pendidikan dan perkembangan anak sendiri, ailurophile, pencinta damai, menulis yg terlintas di pikiran dan yang harus ditulis. Suka nyanyi juga.

Related Posts

No widgets found. Go to Widget page and add the widget in Offcanvas Sidebar Widget Area.