Our website use cookies to improve and personalize your experience and to display advertisements(if any). Our website may also include cookies from third parties like Google Adsense, Google Analytics, Youtube. By using the website, you consent to the use of cookies. We have updated our Privacy Policy. Please click on the button to check our Privacy Policy.

Toxoplasma Tak Selalu dari Kucing

Banyak wanita — baik sedang hamil atau tidak — menghindari kucing karena khawatir terkena penyakit toxoplasmosis. Tetapi, adakah fakta-fakta yang mendukung anggapan yang sering keliru itu? Sebuah survei tak resmi yang dilakukan terhadap sejumlah penduduk di Jakarta mengungkapkan, sebagian besar mereka hanya memiliki pengetahuan terbatas tentang fakta yang benar tentang parasit, toxoplasma dan penyakit toxoplasmosis yang diakibatkan oleh parasit itu.

Semua peserta survei mengatakan, mereka akrab dengan nama penyakit tersebut dan penyakit itu bisa berbahaya bagi bayi-bayi yang belum lahir. Namun, tak seorangpun tahu bagaimana penyakit itu ditularkan kepada manusia, atau bahwa daging merupakan sumber lain dari infeksi ini. Beberapa peserta survei mengatakan, mereka yakin jika memegang atau memelihara seekor kucing, mereka bisa tertular penyakit itu.

“Banyak orang berfikir bahkan dengan hanya menyentuh seekor kucing saja, mereka bisa tertular penyakit tersebut,” kata dr. Siti Zaenab, dokter hewan yang membuka praktek bersama suaminya, dr. Gunadi Setiadarma, di kawasan Jakarta Selatan.

“Mereka tidak berpengetahuan luas. Para wanita yang berencana menikah, datang ke tempat praktek kami khusus untuk menanyakan bagaimana mereka bisa tertular dan apakah aman untuk memelihara seekor kucing,” katanya. Menurut Siti Zaenab, ia hanya menemukan sedikit kasus toxoplasma pada kucing. Lalu, dimanakah tepatnya parasit itu berada dan seberapa mudah orang untuk tertular toxoplasma ?

Baca:  Panduan Makan & Minum untuk Kucing

Toxoplasma terdapat dalam kotoran sejumlah kucing dan daging sapi yang dimasak kurang matang. Masuknya spora-spora dari sumber-sumber tersebut ke dalam mulut anda, bisa mengarah kepada ketularan parasit tersebut. Kucing-kucing bisa terkena parasit itu karena menangkap tikus atau binatang liar lainnya. Tetapi, sulit untuk mendeteksi apakah kucing anda memiliki parasit itu, karena hewan-hewan ini jarang memperlihatkan efek-efek yang jelas pada minggu-minggu pertama penularan. Namun demikian, spora-spora bisa memancar ke dalam kotoran-kotoran kucing. Dalam sebuah kotak kotoran kucing, diperlukan waktu satu sampai lima hari sebelum spora-spora itu berkembang. Oleh karena Siti menyarankan agar kotak kotoran kucing dibersihkan setiap hari untuk mengurangi resiko tertular penyakit tersebut.

Di Amerika Serikat, menurut dr. Susan Hall dari Perkumpulan Dokter Hewan bagi Hak-hak Binatang, sebagian besar kasus penyakit itu pada manusia terjadi karena makan daging tidak matang, terkontaminasi hewan atau makan sayuran yang tidak dicuci. “Hasil-hasil penelitian menunjukkan tidak ada korelasi antara insiden toxoplasmosis dengan kepemilikan kucing,” katanya. “Tidak adil menyalahkan kucing, karena kucing dikenal sebagai “tuan rumah” yang baik.” Menurut Hall, bahkan di AS para dokter masih mengatakan kepada para wanita hamil untuk membuang kucing mereka.

Antibodi pada Kucing

Sedangkan menurut dr. Gunadi, wanita yang memiliki seekor kucing beberapa waktu sebelum hamil mungkin akan membangun resistensi terhadap penyakit itu melalui kedekatannya dengan kucing yang mengarah pada tumbuhnya antibodi. “Namun, jika seorang wanita sedang hamil baru memelihara seekor kucing, dia mungkin berada pada resiko tinggi,” katanya.

Baca:  Tips Hindari Toksoplasmosis

Para dokter menganjurkan kaum wanita untuk mengenakan sarung tangan saat memegang daging mentah, kotak kotoran kucing atau ketika berkebun. Segeralah mencuci tangan setelah itu. Sebagai suatu tindakan pencegahan, kaum wanita sebaiknya meminta dokter kandungan untuk mengambil contoh darah guna melihat apakah sudah memiliki antibodi untuk toxoplasma. Laboratorium menawarkan dua macam tes toxoplasma untuk IgG dan IgM. Tes IgG memeriksa apakah seseorang telah terkena penyakit itu di masa lalu. Sedangkan IgM mengecek apakah sekarang ada infeksi aktif dalam tubuh atau tidak.

sumber: Kompas: 22 Juni 2000

Artikel ini sudah dibaca: 13252 kali.

By Kayla

16 Comments

  • kucing aku dari mulutnya keluar air liur dan tidak berhenti. pernah dibawa ke dkter tapi tidak membaik, kenapa ya /

  • saya punya kucing persia betina umur 3 bulan.
    kenapa dia nafasnya terdengar spertisuara dengkuran seseorang? dan dia pernah mengeluarkan cairan merah dalam kotorannya seperti darah.
    terus d hidungnya seperti keluar kotoran, dan badannya mengurus.
    tapi nafsu makannya masih bagus.
    mohon sarannya :)))

  • kucingku kok susah makan ya… ,padahal biasanya nafsu makannya tinggi,knp ya…tolong bantuannya ya kak……

  • satu lagi, sejak dulu saya bugar terus, namun saat saya punya kucing namanya “ChayyBaba” saya selalu bersin bersin

    • Hmmm si ChayyBaba rutin dimandikan? Apa Farrah suka peluk2 trus ga cuci tangan/ganti baju/bersih sesudahnya?

    • Toksoplasma bukan virus Farrah… Dan kucing bukan satu2nya yang menyebabkan manusia terpapar toksoplasma… Makan sate dan makan makanan yg tidak bersih dicucinya lebih mungkin menyebabkan toksoplasma

      • Apa betul mitos kalau kucing dapat mengakibatkan kita sulit punya anak,cz aku ibu rumah tangga yng baru menikah 6bln dan memiliki kucing 8? Apakah separah itu virus’y ? Tks

Sharing Time!

Related Posts

  • Kenapa Kucing Jantan Memakan Bayi Kucing Baru Lahir?

  • Fungsi Kaki dan Kuku Kucing

  • Kenali Apa itu Kutu pada Kucing

  • Tips Memandikan Kucing

Discover more from KittyKrafty.com

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading